Pertumbuhan penyaluran kredit mikro
mulai melambat. Bahkan, penyaluran kredit mikro per Agustus 2013 di kelompok
Bank Swasta serta kelompok Bank Asing dan Campuran malah tumbuh negatif (Minus
Growth) Mengutip statistik perbankan Indonesia (SPI), hingga Agustus 2013,
penyaluran kredit mikro perbankan nasional mencapai Rp Rp 112,25 triliun.
Jumlah tersebut tercatat masih
meningkat 18,9% dibandingkan periode sama tahun 2012 sebesar Rp 94,39 triliun.
Namun, kecuali kelompok bank BUMN, penyaluran kredit kelompok bank lain
melambat. Kelompok bank swasta, misalnya, mencatat penyaluran kredit per
Agustus 2013 sebesar Rp 20,7 triliun.
Jumlah tersebut menurun 10,42%
ketimbang periode sama tahun 2012 sebesar Rp 23,11 triliun. Begitu pula,
kelompk bank swasta mencatat penurunan kredit mikro 47,93% pada Agustus 2013
dibandingkan Agustus 2012. Pertumbuhan kredit mikro pada beberapa bank
hingga September 2013 juga tampak melambat.
Apa yang menyebabkan Pertumbuhan
Kredit Mikro di Indonesia Semakin Melambat???
jika dilihat dari beberapa data bank
Swasta Perlambatan pertumbuhan terutama terjadi di Pulau Jawa, sedangkan untuk
daerah Indonesia Timur, Sumatera dan Sulawesi Kredit Mikro masih mengalami
pertumbuhan.
Direktur Danamon, Vera Eve Lim,
mengatakan pertumbuhan kredit DSP secara keseluruhan memang cuma 8%.
Namun, penyaluran kredit DSP di
beberapa daerah tumbuh relatif tinggi. Di Jawa, pertumbuhan DSP memang kecil,
lantaran persaingan bank di segmen mikro semakin ketat. Namun, kinerja DSP di
luar Jawa terbilang moncer. Di Sulawesi dan Indonesia bagian timur, penyaluran
kredit DSP tumbuh hingga 18%.
Sementara di Sumatra tumbuh 16%.
"Pertumbuhan secara geografis bervariasi," kata Vera. Karena
itu, ke depan DSP akan fokus memperluas pasar di luar Jawa. Selain itu, DSP
akan melanjutkan optimalisasi jaringan di Jawa serta memperkuat kualitas sumber
daya manusia (SDM)
Direktur Utama Bank Mayapada, Hariyono
Tjahjariyadi, mengakui kinerja penyaluran kredit mikro hingga akhir September
2013 masih dibawah target. Ia menargetkan, kredit mikro tahun ini bisa tumbuh
20%. "Kami optimistis, target akhir tahun bisa tercapai," kata
Hariyono.
Diektur Utama Bank Dinar, Hendra Lie,
mengatakan porsi kredit mikro di Bank Dinar baru 9,2% dari total portofolio
kredit. Hingga September 2013, penyaluran kredit mikro Bank Dinar Rp 473
miliar. Hendra menargetkan, penyaluran kredit mikro hingga akhir tahun kami Rp
602 miliar. "Kami memang tak terlalu fokus di situ," kata Hendra.
Direktur Eksekutif Departemen
Komunikasi Bank Indonesia (BI), Difi A. Johansyah, mengatakan pelambatan kredit
mikro merupakan dampak sementara kondisi ekonomi domestik yang melambat.
"Kalau ekonomi sudah stabil, bank akan ekspansi kredit mikro lagi,"
kata Difi
Beberapa hal yang mungkin bisa menjadi
alasan perlambatan pertumbuhan Kredit Mikro di Pulau Jawa khusunya :
1.Tingkat persaingan dan kompetisi
segmen Kredit Mikro di P.Jawa yang sangat ketat.
2.Dampak dari kondisi ekonomi dalam
negeri yang juga sedang mengalami perlambatan pertumbuhan
3.Pengusaha-pengusana
Mikro yang sudah naik kelas ke kelas Small
Medium , sedangkan
para pengusaha kecil lainnya belum berkembang dan belum memenuhi syarat untuk
mendapatkan fasilitas kredit mikro