Friday, 27 December 2013

Pertumbuhan Kredit Mikro di Indonesia Semakin Melambat

Pertumbuhan penyaluran kredit mikro mulai melambat. Bahkan, penyaluran kredit mikro per Agustus 2013 di kelompok Bank Swasta serta kelompok Bank Asing dan Campuran malah tumbuh negatif (Minus Growth) Mengutip statistik perbankan Indonesia (SPI), hingga Agustus 2013, penyaluran kredit mikro perbankan nasional mencapai Rp Rp 112,25 triliun.
Jumlah tersebut tercatat masih meningkat 18,9% dibandingkan periode sama tahun 2012 sebesar Rp 94,39 triliun. Namun, kecuali kelompok bank BUMN, penyaluran kredit kelompok bank lain melambat. Kelompok bank swasta, misalnya, mencatat penyaluran kredit per Agustus 2013 sebesar Rp 20,7 triliun.

Jumlah tersebut menurun 10,42% ketimbang periode sama tahun 2012 sebesar Rp 23,11 triliun. Begitu pula, kelompk bank swasta mencatat penurunan kredit mikro 47,93% pada Agustus 2013 dibandingkan Agustus 2012. Pertumbuhan kredit mikro pada beberapa bank hingga September 2013 juga tampak melambat.

Apa yang menyebabkan Pertumbuhan Kredit Mikro di Indonesia Semakin Melambat???
jika dilihat dari beberapa data bank Swasta Perlambatan pertumbuhan terutama terjadi di Pulau Jawa, sedangkan untuk daerah Indonesia Timur, Sumatera dan Sulawesi Kredit Mikro masih mengalami pertumbuhan. 

Direktur Danamon, Vera Eve Lim, mengatakan pertumbuhan kredit DSP secara keseluruhan memang cuma 8%.
Namun, penyaluran kredit DSP di beberapa daerah tumbuh relatif tinggi. Di Jawa, pertumbuhan DSP memang kecil, lantaran persaingan bank di segmen mikro semakin ketat. Namun, kinerja DSP di luar Jawa terbilang moncer. Di Sulawesi dan Indonesia bagian timur, penyaluran kredit DSP tumbuh hingga 18%.
Sementara di Sumatra tumbuh 16%. "Pertumbuhan secara geografis bervariasi," kata Vera. Karena itu, ke depan DSP akan fokus memperluas pasar di luar Jawa. Selain itu, DSP akan melanjutkan optimalisasi jaringan di Jawa serta memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM)

Direktur Utama Bank Mayapada, Hariyono Tjahjariyadi, mengakui kinerja penyaluran kredit mikro hingga akhir September 2013 masih dibawah target. Ia menargetkan, kredit mikro tahun ini bisa tumbuh 20%. "Kami optimistis, target akhir tahun bisa tercapai," kata Hariyono.

Diektur Utama Bank Dinar, Hendra Lie, mengatakan porsi kredit mikro di Bank Dinar baru 9,2% dari total portofolio kredit. Hingga September 2013, penyaluran kredit mikro Bank Dinar Rp 473 miliar. Hendra menargetkan, penyaluran kredit mikro hingga akhir tahun kami Rp 602 miliar. "Kami memang tak terlalu fokus di situ," kata Hendra.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Difi A. Johansyah, mengatakan pelambatan kredit mikro merupakan dampak sementara kondisi ekonomi domestik yang melambat. "Kalau ekonomi sudah stabil, bank akan ekspansi kredit mikro lagi," kata Difi

Beberapa hal yang mungkin bisa menjadi alasan perlambatan pertumbuhan Kredit Mikro di Pulau Jawa khusunya :
1.Tingkat persaingan dan kompetisi segmen Kredit Mikro di P.Jawa yang sangat ketat.
2.Dampak dari kondisi ekonomi dalam negeri yang juga sedang mengalami perlambatan pertumbuhan
3.Pengusaha-pengusana Mikro yang sudah naik kelas ke kelas Small Medium , sedangkan para pengusaha kecil lainnya belum berkembang dan belum memenuhi syarat untuk mendapatkan fasilitas kredit mikro

Thursday, 26 December 2013

Bunga Anuitas VS Flat Murni

Untuk memulai Pembahasan mengenai Perbandingan Bunga Anuitas VS Bunga Flat Murni tidak ada salahnya kita refresh tentang Jenis-jenis Bunga angsuran yang berlaku : JENIS BUNGA


Secara Definisi dan Teori sudah kita refresh berikutnya coba kita liat tampilan perbandingan secara head to head di bawah ini:






Sudah bisa  dilihat perbedaannya?
Mengapa kiranya saya perlu menyampaikan perbandingan penerapan bunga dalam tampilan head to head? , ya.. karena tidak semua dari kita bisa memahami penjelasan dari definisi, konsep maupun gambaran secara jelas jika hanya membaca dari arti dan definisi serta rumus.
Apa pentingnya mengerti konsep penerapan bunga ini? Toh angsuran baik secara sistem bunga menurun maupun secara bunga Flat juga sama???
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan lebih dalam :
1.       Tidak semua Calon Nasabah/Nasabah mengetahui sistem jadwal angsuran, perhitungan dari angsuran yang masuk ke Pokok Hutang, ke Bunga
2.       Tidak semua Nasabah yang sudah mempunyai fasilitas pinjaman akan melakukan angsuran sampai lunas sesuai dengan jangka waktu yang akan diambil, pada kenyataannya di tengah jalan akan terjadi pelunasan atas fasilitas pinjaman yang diambil. Alasan Pelunasan Fasilitas di antara lain :
a.       Pelunasan Sendiri fasilitas karena ada Uang.
b.       Pelunasan karena di lakukan TOPUP (Perpanjangan Fasilitas) baik yang kembali ke Plafond awal maupun dengan tambahan Plafond pinjaman
c.        Pelunasan karena dipindahkan ke BANK/Lembaga Keuangan Lain.
d.       Pelunasan Karena fasilitas di restruktur
Pada kasus Pelunasan fasilitas pinjaman, Perhitungan di Lembaga Keuangan akan memperhitungkan Sisa Pokok dari total Fasilitas yang sudah berjalan, nah ini yang akan sangat berpengaruh jenis bunga yang diterapkan.
Hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan adalah : bunga yang rendah belum tentu lebih menguntungkan, tergantung dari sistem bunga, kebutuhan kita akan pengunaan dan rencana fasilitas pinjaman.
Dalam tulisan ini saya sertakan tolls untuk melakukan simulasi jadwal angsuran dengan sistem bunga menurun dan sistem bunga flat, silahkan di download dipergunakan untuk melakukan kalkulasi

Subscription (Please change this with your own)